HIV/AIDS adalah salah satu penyakit menular yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Sayangnya, di masyarakat masih banyak pemahaman yang kurang tepat mengenai infeksi HIV, termasuk cara penularannya. Salah satunya, benarkah virus HIV dapat menyebar melalui aktivitas seks oral?

Apa Itu HIV/AIDS?

Banyak orang menyamakan antara HIV dan AIDS, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan manusia khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4.

HIV adalah virus yang akan terus menginfeksi selama sisa hidup mereka. Ketika seseorang terpapar virus HIV dan tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Defficiency Syndrome).

Ketika seseorang dinyatakan mengidap AIDS maka ia sudah mencapai tahapan akhir dari infeksi HIV dengan kondisi dan gejala yang kompleks.

Baca Juga: Jenis Penyakit yang Menular Melalui Seks Oral

Penularan HIV/AIDS

Virus HIV adalah jenis virus yang dapat menular melalui kontak cairan tubuh. Namun, virus HIV tidak dapat menular melalui pertukaran air liur, keringat dan ciuman. Sentuhan dan gigitan nyamuk yang membawa virus HIV juga tidak dapat menularkan virus HIV.

Virus HIV dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh seperti cairan vagina atau sperma ketika melakukan aktivitas seksual.

Selain berhubungan seksual, HIV juga dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik secara bersama-sama, sentuhan langsung dengan darah yang terinfeksi, serta penularan dari ibu ke janin selama kehamilan, persalinan atau kehamilan.

Risiko Penularan HIV Melalui Hubungan Seksual

Meskipun virus HIV dengan mudah menular melalui hubungan seks, namun tidak semua metode hubungan seks memiliki risiko yang sama. Dilansir dari CDC, berikut ini panduan mengenai metode hubungan seksual yang paling berisiko terhadap penularan HIV:

Seks anal

Anda berisiko tertular virus HIV jika melakukan seks anal dengan pasangan tanpa menggunakan kondom. Seks anal merupakan tipe hubungan seksual yang paling berisiko tinggi untuk menularkan virus HIV. Risiko tertular akan lebih tinggi jika dinding anus tipis dan mudah sobek sehingga virus HIV lebih mudah menginfeksi.

Seks vaginal

Jika dibandingkan dengan seks anal, seks vaginal memiliki risiko lebih rendah bagi seseorang untuk tertular virus HIV. Risiko tertular akan lebih tinggi jika seks vaginal dilakukan tanpa menggunakan kondom. Virus HIV dapat memasuki tubuh seseorang melalui jaringan tipis antara vagina dan serviks.

Penularan virus HIV dalam seks vaginal juga dapat terjadi ketika cairan vagina dan darah yang mengandung virus HIV masuk melalui ujung penis yang terbuka, kulit penis yang tidak disunat, goresan atau luka terbuka di sekitar penis.

Baca Juga: Seks Oral, Perlukah Menggunakan Kondom?

Seks oral

Menurut para ahli, seks oral adalah tipe hubungan seksual yang memiliki risiko penularan virus HIV paling rendah. Oral seks adalah kegiatan seksual yang melibatkan kontak antara mulut dengan penis, vagina atau anus.

Seseorang memiliki risiko terkena HIV melalui aktivitas seks seperti ejakulasi di mulut yang memiliki luka, gusi berdarah atau luka di genital, serta apabila salah satu memiliki penyakit menular seksual.

Meskipun memiliki risiko paling rendah dan sangat jarang terjadi kasus penularan HIV melalui seks oral, namun sebaiknya tetap waspada dengan penularan penyakit berbahaya lainnya melalui aktivitas seksual tersebut.

Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya selalu gunakan kondom ketika oral seks terutama jika salah satu pasangan memiliki gejala penyakit menular seksual. Selain itu sebaiknya hindari berhubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!